Halaman

Sabtu, 20 Agustus 2011

Where do the dogs go?

Saya tinggal di daerah yang 'seharusnya' disebut kota. Tapi ajaibnya, di kota ini masih banyak hutan-hutan kecil di belakang rumah penduduk dengan beragam spesies hewan liar....hehe (ga ada bedanya kea tinggal di desa jadinya).
Kalau malam hari daerah sini sangat sepi *padahal baru sekitar pukul sepuluh malam*
Entah anak-anak mudanya memang jarang keluar rumah malam-malam atau justru mereka lebih memilih berkumpul di alun2 kota saja dari pada keluyuran meramaikan jalanan :D
Sungguh sangat jauh tertinggal kalau dibandingkan dengan keramaian di gang tempat ortu saya tinggal di kabupaten sebelah...hehe.
Tapi saya pada dasarnya memang orang yg lebih menyukai suasana tenang seperti ini daripada kuping dipadati raungan motor sepanjang malam. Jadi, saya merasa cukup betah mengikuti suami pindah ke sini. Buat saya, selama masih ada air, kloset dan listrik, damailah hidup ini :)

Biasanya sih, setiap malam merayap melewati pertengahannya, bakalan terdengar lolongan pilu segerombolan anjing hutan yg lagi jalan-jalan melintasi jalan raya di dpan rumah saya. Kalo sudah begitu, saya merasa kea Isabella Swan yg terbangun dari tidur karena mendengar nyanyian para werewolf. Sayangnya, ga ada Edward Cullun di samping saya....hihi :D


Tapi semenjak Ramadhan, keanya binatang2 liar itu pada enggan menampakkan diri ke tengah populasi manusia. Sebagai gantinya, sepanjang malam saya tidur dengan ditemani gaung suara layang2 raksasa si dandang *sudah saya ceritakan di posting saya sebelumnya*

Hemm...kok keanya saya mulai didera kantuk lagi eah? Itu berarti saatnya untuk pamit, teman2. Bye :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar