Halaman

Senin, 01 Agustus 2011

The chosen one....the real hero....ultraman!!!

Pagi yang rusuh. Begitu bangun tidur si Arrel langsung ribut merongrong mamanya untuk menggambarkan sosok ultraman di kertas hvs kuarto. Mamanya yg sebenarnya masih ingin melanjutkan tidur ala sleeping beauty ogah-ogahan mengabulkan permintaan Arrel. Akibatnya anak yg kemaren gagal masuk UGM, ups....TK O besar dan harus puas dimasukkan ke TK O sedang karena gurunya sebel sama dia (hihi....bo'ong deng! Umur Arrel masih kurang dr 5 tahun soalnya, jd ga bisa masuk TK O besar) ini melolong2 dengan rengekannya yg sumpah bikin kuping saya pegel :D
Kenapa saya males menggambarkan ultraman nexus buat Arrel? Soalnya tadi malam dengan mata sudah terasa berat saya susah payah menggambarkan tokoh yg sama buat Arrel. Begitu saya bangun tidur pagi ini, saya shock liat hasil karya saya yg ga akan bisa ditandingi oleh Picasso sekalipun sudah amburadul diwarnai pake pensil warna item sama Arrel. Ini sih bukan ultraman lagi, tapi lebih mirip kea Jerry kucing pas keluar dari tungku asap.....huuuuuhhh! Sebeeeelllll! :(
akhirnya sanga ayah tak sampai hati mendengar rengekan anaknya itu. Si ayah meraih pulpen dan mulai menggambar ultraman di bawah tatapan Arrel yg terkesan meragukan kemampuan menggambar ayahnya...hihi (harap maklum, di mata anak kecil, mamanya lah yg is the best dalam semua hal...wkwkwk)
3 menit pertama, baru sampai bagian bahu, Arrel sudah protes karena menurutnya bagian kepala ultraman karya ayahnya terlalu tumpul. Sang mama ngakak melecehkan. Arrel minta ganti gambar yg baru dan si papah terpaksa ngalah...hihi
setelah sekitar 7-10 menit, akhirnya sang ayah berhasil juga menyelesaikan karya besarnya. Ultraman Nexus yg berdiri sambil bertolak pinggang dengan gagahnya. Cita-cita besar Arrel di masa depannya kelak. Superhero dari negri Sakura yg disukai anak2 sepanjang masa....ULTRAMAN!!!

Ultraman versi aseli

Ultraman versi mama yang diwarnai secara membabi buta oleh Arrel

Ultraman versi bapak yang diprotes sama Arrel

Ultraman versi Bapak yang lolos seleksi Arrel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar